Wajib tau nih permasalahan tentang minyak rem yang digunakan oleh kendaraan kesayangan kita. Di pasaran telah beredar jenis minyak rem yaitu dengan istilah DOT. Apa itu DOT?, DOT adalah kepanjangan dari Department Of Transportation artinya adalah departemen yang menangani sertifikasi suatu produk tertentu di amerika serikat. Dalam istilah di minyak rem sekarang ini dikenal juga dengan jenis istilah DOT 3, DOT 4, DOT 5, DOT 5.1, maka dalam kaitan ini istilah DOT dipakai untuk membedakan titik didih dari pada cairan minyak tersebut. DOT 3 tentunya titik didihnya lebih rendah dari pada DOT 4 kemudian DOT 4 tentunya titik didih lebih tinggi dari DOT 3 begitu seterusnya.
Berikut Tabel Titik Didih Minyak rem Berdasarkan Jenis DOT nya
Dry Boiling Point | Wet Boiling Point | |
DOT 3 | 205 °C (401 °F) | 140 °C (284 °F) |
DOT 4 | 230 °C (446 °F) | 155 °C (311 °F) |
DOT 5 | 260 °C (500 °F) | 180 °C (356 °F) |
DOT 5.1 | 270 °C (518 °F) | 190 °C (374 °F) |
Baca Juga:Ini Toh Alasannya Kenapa Motor Matic Bodi Besar Tidak Pakai Monoshock
Minyak rem di atas DOT 3 biasanya lebih sering dipakai buat tipe Bigbike atau Superbike kendaraan kecepatan tinggi. Sedangkan kalau sepeda motor yang dipakai sehari-hari pakai DOT 3 saja sudah cukup. Lain cerita kalau motor balap atau kubikasi 150 CC Keatas perlu di dipakai DOT 4 intinya semakin cepat gerak motor semakin diperlukan jenis minyak rem yang titik didihnya lebih tinggi.
Sedangkan terkait dengan warna minyak rem di tiap kemasan, ternyata tidak berhubungan langsung dengan kualitas dan kandungannya. Hanya sekedar pembeda produk atau merek saja, kalau di Eropa lebih suka menggunakan warna biru, sedangkan Pabrikan Jepang warna merah dianggap lebih terlihat untuk mendeteksi keboccoran. Selain Biru dan merah ada juga minyak remnya warnanya bening.
Baca Juga:Yang Pakai Fitur Idling Stop System Harus Tau Tips Ini Biar Tidak Panik
Kemudian Bisakah minyak rem di sepeda motor kita dicampur dengan minyak dengan warna berbeda?. Seperti dilansir detik jawabannya adalah bisa yang penting tipenya serupa. Sebaiknya sih paling aman disesuaikan dengan yang tertulis di buku manual masing-masing kendaraan saja. gantilah secara berkala setiap setiap 20.000 km agar sistem pengereman tetap bagus dan prima.